Sebaraya.com – Bank Indonesia (BI) Cabang Banten telah menyiapkan dana tunai sebesar Rp3,6 triliun untuk memenuhi proyeksi kebutuhan uang, termasuk penukaran uang pecahan, selama bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1444 H/2023 M.
Pemimpin BI Cabang Banten, Imaduddin Sahabat, di Serang pada hari Kamis, mengungkapkan bahwa kebutuhan tersebut meningkat sebesar 13 persen dibandingkan kebutuhan pada tahun sebelumnya, yaitu Rp3,2 triliun.
“BI sudah menyediakan layanan penukaran uang melalui kas keliling di delapan dari dua belas lokasi yang berbeda,” ujar Imaduddin.
Dia menjelaskan beberapa lokasi tersebut, antara lain Alun-alun Kota Serang, Bayah-Cipanas Kabupaten Lebak, Pasar TangCity Kota Tangerang, Cibaliung-Panimbang, GOR Ciputat Tangerang Selatan, Pelabuhan Merak Cilegon, Pasar Cikupa Tangerang, dan di halaman Masjid Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Imaduddin juga menyebutkan bahwa masih ada empat lokasi penukaran yang akan dilaksanakan oleh BI bersama perbankan, di antaranya Alun-alun Kota Cilegon pada tanggal 13 April 2023 (BJB, Mandiri, BSI, BTN, dan BMI), Jalan Tol Rest Area KM 42 (Arah Merak) pada 14 April, Alun-alun Rangkas Bitung 17 April (BJB, BNI, BWS, dan BJB Syariah), serta Alun-alun Kabupaten Pandeglang pada 18 April 2023 (BJB, BNI, BWS, dan BJB Syariah).
“Realisasi penukaran uang kepada masyarakat melalui mobil kas keliling dan loket BI selama bulan Ramadhan mencapai Rp35,31 miliar, dan penarikan oleh perbankan sebesar Rp1,64 triliun atau 46 persen dari proyeksi yang diajukan,” tambahnya.
Imaduddin mengatakan bahwa uang pecahan yang paling banyak dicari oleh masyarakat adalah pecahan 10 ribu (33 persen) dan 5 ribu (32 persen) dari total Uang Pecahan Kecil (UPK).
“Strategi yang diterapkan BI untuk kelancaran layanan penukaran uang meliputi koordinasi dengan perbankan dan BPR dalam membuka layanan penukaran bagi masyarakat serta memastikan kecukupan kas,” jelas Imaduddin.
BI mengajak masyarakat untuk mencintai, bangga, dan memahami rupiah sesuai dengan tagline Ramadhan 2023, ‘Belanja Bijak’.
“Pesan ini sejalan dengan aspek pemahaman rupiah melalui perilaku belanja bijak sesuai kebutuhan untuk menjaga stabilitas nilai rupiah,” pungkasnya.