Imah Kopi: Sinergi Bank Indonesia dan Pemprov Banten Wujudkan Potensi Ekonomi di Gunung Karang

PANDEGLANG, SEBARAYA.COM – Kabupaten Pandeglang, Banten, merayakan tonggak sejarah baru dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah. Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Banten menjalin sinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk mengelola lahan pertanian kopi di Gunung Karang, Kampung Juhut, Kabupaten Pandeglang.

Dalam sebuah peristiwa bersejarah, proyek ini diresmikan dengan peluncuran “Imah Kopi”, sebuah kafe yang menjadi simbol kerjasama antara BI Banten dan Pemprov Banten. Acara peresmian yang dihadiri oleh Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita, bersama Kepala BI Banten, Imaduddin Sahabat, serta para Kepala OPD di Pemprov Banten, telah memberikan semangat baru pada Minggu (26/11).

Bacaan Lainnya

Gunung Karang, selain menjadi sumber air minum bagi Serang, Cilegon, dan Pandeglang, juga terkenal sebagai ladang subur untuk perkebunan kopi. Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan (Distan) Banten, Agus M Tauchid,  menyampaikan bahwa masyarakat setempat telah mengubah tanaman kopi menjadi sumber penghasilan, menggantikan pemanfaatan kayu dari hutan.

“Imah Kopi, yang berdiri di lokasi balai benih dan tanaman Dinas Pertanian, adalah hasil kolaborasi positif antara Pemprov Banten dan Bank Indonesia Banten untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Pandeglang,” ungkap Agus M Tauchid.

Lebih dari sekadar tempat wisata, Imah Kopi melibatkan aktifitas ekonomi masyarakat setempat. Usaha perkebunan kopi di sekitar kafe akan dijalankan oleh masyarakat Kampung Juhut, memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

“Peningkatan ekonomi berbasis kopi adalah fokus kami. Dalam jangka panjang, kami berambisi membuat program observasi kilometer 0 untuk memperkenalkan kopi Banten dari Gunung Karang ke seluruh dunia,” tambah Agus M Tauchid.

Kepala BI Banten, Imaduddin Sahabat,  menjelaskan bahwa melalui peluncuran Imah Kopi, mereka bertujuan memperkenalkan kopi asli Banten dari Gunung Karang. “Kita tidak boleh kalah dengan daerah lain. Kami berharap Imah Kopi dapat memperkenalkan kopi khas Banten hingga masuk ke kafe di seluruh Banten dan provinsi lainnya,” ujarnya.

Imaduddin menegaskan komitmen BI Banten untuk terus mendukung pertumbuhan kopi Banten, mengingat sejarah dan kekayaan alam Gunung Karang sebagai ladang kopi.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita, menyambut baik kehadiran Imah Kopi di Gunung Karang, menyebutnya sebagai langkah tepat mengingat Pandeglang merupakan lokasi argowisata dan argobisnis. “Hari ini, kita membuka potensi dahsyat yang diangkat bersama Pj Gubernur Banten dan Bank Indonesia Banten,” katanya.

Dalam penutupan peresmian Imah Kopi, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, optimis bahwa bisnis kopi di Gunung Karang akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat Pandeglang. “Pemerintah Provinsi Banten dan Bank Indonesia Banten sepenuhnya mendukung lahan perkebunan kopi di Pandeglang. Pandeglang akan menjadi sentra pengembangan kopi, bawang, hingga cabai, dan menjadi pengatur inflasi di Banten,” ujarnya.

Al Muktabar juga menambahkan bahwa upaya pengembangan kopi melalui Imah Kopi tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung program karbon untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan keyakinan ini, ia menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan kekayaan alam Gunung Karang. (RST)

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *