BI Banten Siapkan Rp 2,8 Triliun Uang Baru Menjelang Nataru dan Pemilu 2024

Kepala KPW BI Banten, Imaduddin Sahabat. ISTIMEWA

SERANG, SEBARAYA.COM – Menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) beserta Pemilihan Umum 2024, Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Banten menunjukkan kesiapannya dengan mengalokasikan dana penukaran uang baru senilai Rp 2,8 triliun.

Kepala KPW BI Banten, Imaduddin Sahabat, mengungkapkan bahwa persiapan ini merupakan bagian dari upaya perbankan untuk menghadapi kebutuhan meningkat selama periode Nataru dan Pemilu 2024. “Dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar Rp 2,5 triliun, kita naik sekitar 6 persen menjadi Rp 2,8 triliun untuk Nataru dan Pemilu 2024,” ujar Imaduddin Sahabat saat ditemui di acara Pasar Lingkungan di Kota Serang.

Bacaan Lainnya

Imaduddin menekankan bahwa perbankan sudah berkoordinasi untuk memastikan distribusi uang baru berjalan lancar. “Pada dasarnya, liburan panjang seperti ini banyak orang yang membutuhkan uang baru, dan BI Banten sudah siap mendistribusikannya. Kita juga sudah berkoordinasi dengan perbankan agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan uang baru,” tambahnya.

Sementara kebutuhan penukaran uang baru terkait Pemilu 2024, Imaduddin menyatakan bahwa meskipun ada beberapa kebutuhan, namun tidak terlalu signifikan. “Tapi memang ada beberapa yang sudah melakukan penukaran pecahan uang baru, tidak terlalu besar. Kita senang ada yang menukar uang baru, berarti ini membantu Bank Indonesia,” jelasnya.

Imaduddin Sahabat juga memberikan informasi terkait nilai penukaran uang baru yang disiapkan. “Nilai penukaran uang baru disiapkan mulai dari 10 hingga 100 juta, untuk semua pecahan telah disiapkan. Saat ini, pecahan uang baru Rp 1.000 mencapai sekitar 20 persen, sedangkan untuk pecahan lainnya masih relatif rendah.”

Menanggapi lonjakan nilai penukaran, Imaduddin menyatakan bahwa meskipun terdapat peningkatan sekitar 6 persen dari tahun sebelumnya, belum dapat dipastikan apakah ini terkait Pemilu 2024 atau pertumbuhan ekonomi. “Meskipun ada Pemilu 2024, sejauh ini masih terlihat normal,” tegasnya.

“Dalam Pemilu 2024, kebutuhan pecahan uang baru tidak begitu signifikan karena mayoritas kebutuhan uang baru terjadi ketika perbankan membuka secara individu,” Imaduddin menegaskan di akhir wawancara. (RST)

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *