Sebaraya.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon, Banten, memiliki target untuk menyelesaikan perbaikan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon pada H-10 Lebaran 2023. Hal ini dimaksudkan agar para pemudik motor yang akan menyeberang ke Sumatera melalui Pelabuhan Ciwandan dapat melintas dengan aman dan nyaman.
Retno Anggraeni, Kepala Bidang Bina Marga pada DPUTR Kota Cilegon, menyatakan bahwa saat ini para pekerja sedang mempercepat proses perbaikan JLS siang dan malam untuk mengejar target penyelesaian perbaikan pada tanggal 11 April 2023 atau H-10 Lebaran.
“Lima jembatan sudah diperbaiki untuk mengurangi kerusakan sebelumnya, sekarang tinggal dua jembatan lagi yang sedang diperbaiki. Kita mengejar waktu karena harus selesai pada H-10,” kata Retno saat dihubungi oleh Kompas.com melalui telepon pada hari Kamis (6/4/2023).
Retno juga mengatakan bahwa selain perbaikan jembatan, lubang di beberapa titik di sepanjang JLS menuju Pelabuhan Ciwandan juga akan diperbaiki dengan penambalan aspal. Ada 7 titik yang mengalami kerusakan parah, yaitu di Sta 2+400 (depan Hotel Forbis), Sta 4+600 (depan Perum Cilegon Park), Sta 5+800 (sebelum Perum. Rakata), Sta 5+300 (depan laydown RDMP), Sta 3+500 (setelah Simpang Ciberko), Sta 1+700 (sebelum akses Jalan Wali Syukur), dan Sta 0+600 (Depan toko besi Ria Jaya).
“Perbaikan sudah dimulai sejak 27 Maret dan sekarang fokus pada perbaikan titik-titik kerusakan parah. Nanti juga akan dilakukan penambalan pada jalan berlubang,” ujar Retno.
Retno menjamin bahwa perbaikan akan selesai tepat waktu sehingga para pemudik motor yang akan menuju Pelabuhan Ciwandan melalui JLS Cilegon dapat melintas dengan aman dan nyaman. Kerusakan pada JLS Cilegon yang memiliki panjang 15,8 km disebabkan oleh kendaraan besar atau melintas over dimensi over load (ODOL).
Oleh karena itu, perbaikan JLS tidak menggunakan APBD melainkan meminta bantuan dari Forum Industri untuk memperbaiki JLS karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar. “Anggaran perbaikan ini didanai oleh Forum Industri jelang arus mudik karena membutuhkan biaya yang cukup besar. Estimasinya mencapai Rp2,3 miliar untuk perbaikan,” ujar Retno.
