Sebaraya.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Cilegon menerima sumbangan sebesar Rp50 miliar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal ini menandai kesuksesan kota Cilegon dalam memperoleh program pusat tanpa mengeluarkan dana APBD.
Kepala Dindikbud Cilegon, Heni Anita Susila, menyatakan bahwa sumbangan tersebut bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan berupa papan tulis elektronik untuk sekolah. Dengan demikian, sejumlah sekolah tidak lagi menggunakan papan tulis konvensional.
“Jadi, sumbangan yang kami terima dari Kemenkeu ini tidak dalam bentuk uang, melainkan papan tulis elektronik atau papan tulis interaktif bagi sekolah-sekolah di Cilegon untuk menggantikan papan tulis kapur atau papan tulis whiteboard dengan papan tulis elektronik,” ujar Heni pada Selasa, 2 Mei 2023.
Menurut Heni, kriteria penerima sumbangan dari Kemenkeu adalah sekolah-sekolah yang belum menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebelumnya.
“Sekolah yang telah menerima DAK tidak lagi berhak atas sumbangan dari Kemenkeu karena mereka (sekolah) telah menerima DAK dari program lain. Terkait data, saya belum mengetahui secara rinci berapa sekolah yang akan mendapatkan bantuan sumbangan dari Kemenkeu,” ungkapnya.
Namun, Heni belum dapat memastikan sekolah mana saja yang akan menerima bantuan tersebut. Dia berharap keberadaan papan tulis elektronik ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. “Proses belajar-mengajar akan lebih interaktif, tanpa bergantung pada papan tulis konvensional, kapur, dan spidol,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian membenarkan bahwa tahun ini kota tersebut akan menerima sumbangan dari pemerintah pusat. “Insya Allah, nantinya sebesar Rp50 miliar dari pusat. Ini sangat luar biasa untuk peningkatan kualitas pendidikan,” katanya.
Helldy menambahkan bahwa sumbangan ini menjadi bukti bahwa pembangunan tidak lagi bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Selama kita bisa mendapatkan bantuan dari pusat, itulah yang harus kita lakukan. Sehingga banyak program pusat yang bisa diterapkan di Cilegon,” jelasnya. (*)