Mudik Lebaran 2023: Lebih Baik Gunakan Jalan Tol atau Jalan Alternatif?

Jalur alternatif mudik lebaran
Jalur alternatif mudik lebaran

Sebaraya.com – Budaya mudik atau pulang kampung sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia setiap tahun, terutama menjelang Idul Fitri. Dalam hal ini, masyarakat yang merantau akan kembali ke kampung halaman masing-masing.

Kementerian Perhubungan memproyeksikan bahwa pada masa mudik Lebaran 2023, sekitar 123,8 juta orang akan melakukan perjalanan. Pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk mudik.

Bacaan Lainnya

Meskipun banyak orang memilih jalan tol sebagai pilihan utama selama mudik Lebaran, Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menghimbau agar pemudik tidak selalu menganggap bahwa akses tol akan membuat perjalanan lebih cepat.

Faktanya, pemilihan jalan tol akan berpotensi menyebabkan kemacetan pada saat mudik Lebaran. Sebab, volume kendaraan pada periode ini meningkat secara signifikan dan melebihi kapasitas normal.

Djoko menyarankan agar pemudik mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi saat menggunakan jalan tol.

Area istirahat di jalan tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan. Sejumlah rest area yang disediakan di jalan tol hanya cukup untuk kondisi lalu lintas normal, sedangkan pada musim Lebaran, lalu lintas kendaraan yang melalui jalan tol akan melebihi kapasitas normal. Oleh karena itu, sebaiknya pemudik mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi saat menggunakan jalan tol.

Jika memilih jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati terhadap sepeda motor. Terdapat beberapa jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan, terutama saat malam hari.

Menurut Djoko, perjalanan melewati jalan arteri seperti pantura dan pansel Jawa bisa menjadi alternatif yang lebih lancar ketimbang jalan tol.

Djoko menyebut bahwa jalan tol masih menjadi pilihan favorit pemudik saat mudik Lebaran 2023, terutama setelah terhubungnya Tol Trans Jawa pada tahun 2019.

Masyarakat masih menganggap bahwa menggunakan jalan tol lebih efisien daripada menggunakan moda transportasi lainnya.

Meskipun demikian, kemacetan saat mudik baik di tol maupun di jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan.

Karena jalan di Indonesia baik jalan tol maupun arteri bukan dirancang untuk volume lalu lintas seperti lebaran yang volume luar biasa dalam waktu singkat bergerak bersama, maka pengendalian dan pengaturan yang perlu dimatangkan.

Djoko menyarankan agar pemudik fokus pada keselamatan dan mempertimbangkan jalur alternatif ketika memungkinkan. Perlu diingat bahwa keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama selama perjalanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *