Sebaraya.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemerintah Kota Cilegon mengadakan acara diskusi ketenagakerjaan untuk membahas program penurunan pengangguran pada Jumat (24/2). Acara ini dihadiri oleh Forum HRD, para stakeholder, tokoh masyarakat, akademisi, aktivis ketenagakerjaan, organisasi kepemudaan, Karang Taruna, dan anggota DPRD Kota Cilegon. Diskusi ini dipandu oleh Plt Kepala Disnaker Kota Cilegon Panca N Widodo dan Kabid Penempatan Kerja Disnaker Kota Cilegon Hidayatullah. Kegiatan ini dilakukan setiap tiga bulan sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kota Cilegon dalam menangani pengangguran dengan keterlibatan stakeholder. Berkat kolaborasi ini, angka pengangguran di Kota Cilegon terus menurun dan naik ke peringkat ke-4 dari peringkat ke-7 di Provinsi Banten.
Menurut Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon Adji Subekti, progres penurunan angka pengangguran di Kota Cilegon tergolong sangat baik. Dalam empat tahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun sekitar 2 persen per tahun, dan pada tahun 2023, diperkirakan angka penganggurannya tersisa 8 persen. Data yang dirilis BPS merupakan karya akademik yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipercaya.
Komisi II DPRD Kota Cilegon dan akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Hadi, serta aktivis LSM Gempar Oman dan Aktivis Forum Reformasi Industri, Rizki dan Karang Taruna Kota Cilegon, setuju bahwa rekrutmen tenaga kerja harus diperkuat, termasuk kerjasama atau kolaborasi antara pemerintah dan industri. Selain itu, diperlukan penguatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pelatihan berkelanjutan.
Komisi II DPRD Kota Cilegon berencana mendorong perusahaan untuk merekrut karyawan dari orang-orang setempat. Diharapkan industri yang berinvestasi di Kota Cilegon bisa memberikan solusi untuk menekan angka pengangguran.
“Masyarakat Kota Cilegon jangan sampai hanya jadi penonton. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Aktivis LSM Gempar Oman.