Sebaraya.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi terjadinya gempa bumi dan tsunami. Para pemudik yang ingin menyeberangi antara Pulau Jawa dan Sumatera, serta para wisatawan yang sering berkunjung ke pantai setelah Lebaran, dihimbau untuk tetap waspada.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Maung 2023 yang digelar di depan Polres Cilegon pada hari Senin (17/4/2023). Acara tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda serta berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengamanan arus mudik di Kota Cilegon.
Adi mengingatkan, jika warga merasa ada gempa besar di sekitar pantai atau menyaksikan air laut surut tiba-tiba hingga 500 meter sampai satu kilometer, diharapkan untuk segera menjauh dan mencari tempat yang lebih tinggi. “Itu merupakan indikasi tsunami,” ujarnya.
Meskipun tidak merasakan gempa atau melihat air surut, lanjut Adi, tetapi jika mendengar suara gemuruh seperti dinding berjalan, diimbau untuk segera menjauh karena itu biasanya menandakan terjadinya tsunami di tempat lain.
“Pada peristiwa gempa dan tsunami Aceh 2004 lalu, di Thailand dan Bangladesh tidak terjadi gempa. Namun, mereka mengalami dampak tsunami yang sangat besar. Jangan panik, tetapi tetap tenang dan menjauh dari pantai jika melihat atau merasakan tanda-tanda seperti yang disebutkan tadi,” jelasnya.
Untuk mengidentifikasi potensi gempa dan tsunami, Adi menyebutkan bahwa BMKG telah memasang sirene di beberapa lokasi industri di Kota Cilegon. “Silakan pantau kondisi cuaca melalui situs web BMKG agar kita tahu kapan cuaca ekstrem terjadi. Semoga Allah SWT melindungi kita semua,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama karena jalur utama mudik di Kota Cilegon adalah penyeberangan laut. “Ikuti anjuran BMKG,” katanya.
Mengenai persiapan mudik, Helldy optimis bahwa pengamanan tahun ini akan lebih baik dengan dukungan semua pihak yang melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, Basarnas, dan berbagai instansi terkait lainnya. “Perlu diketahui, Apel ini merupakan pengecekan akhir dalam persiapan pengamanan mudik 2023, karena arahan Presiden bahwa tahun ini akan melonjak besar, kenaikannya mencapai 45%,” ungkapnya.
Terakhir, Helldy juga meminta pengamanan arus mudik dilakukan hingga arus balik, “Saya harap pengamanan dilaksanakan sampai arus balik, agar para pemudik merasa nyaman dan dapat kembali ke rumahnya tepat waktu,” tuturnya. (*)