Jakarta, Sebaraya – Presiden Jokowi mengundang 30 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan menjadi penghuni pertama Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara ke Istana Kepresidenan di Jakarta. Mereka hadir bersamaan dengan acara pengumuman logo baru IKN Nusantara.
Dalam pidato sambutannya, Presiden Jokowi menyebutkan nama-nama tamu undangan yang hadir satu per satu. Di antara mereka adalah Panglima TNI, Kapolri, rektor perguruan tinggi di Kalimantan Timur (Kaltim), dan lurah kawasan IKN Nusantara. Jokowi juga menyapa 30 ASN yang hadir.
“Ada juga ASN yang hadir tadi, ada 30 orang yang siap untuk segera pindah ke IKN Nusantara. Yang mana? Di mana? Ada? Nah, mereka di sana, sekitar 30 orang. Dan juga ada mahasiswa dari Kalimantan Timur,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada hari Selasa (30/5).
Seiring dengan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN Nusantara, pemerintah terus menyiapkan rencana pemindahan ASN. Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan pemindahan 16 ribu ASN ke IKN pada fase awal.
Dia menambahkan bahwa awalnya jumlah ASN yang akan dipindahkan ke IKN adalah 6.000 orang. Namun, Anas mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta penambahan jumlah menjadi 16 ribu ASN agar tidak terlalu sepi.
“Nah, kami mensimulasikan ini. Awalnya ada skenario dengan 6.000 orang, tetapi itu terlalu sepi. Maka Presiden meminta penambahan menjadi 20.000 orang. Akhirnya kami menemukan skenario dengan sekitar 16.000 orang, di mana 11.000 di antaranya adalah ASN, sementara sisanya adalah tenaga dari Hankam,” ujar Abdullah Azwar Anas, MenPAN RB, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, pada hari Rabu (15/3).
Mantan Gubernur Banyuwangi itu juga menyebut bahwa banyak ASN muda yang tertarik untuk dipindahkan ke IKN. Anas menjelaskan bahwa minat ASN untuk dipindahkan ke ibu kota baru disebabkan oleh lingkungan yang lebih tenang dan udara yang baik di sana.
“Karena mereka tertarik dengan IKN Nusantara, di sana lebih tenang tanpa kemacetan, bahkan udaranya bagus. Tempatnya juga digital dan sehat dengan banyak oksigen. Surat-suratnya juga cepat sampai ke kami, tetapi kami tidak menemukan penolakan,” ujar MenPAN RB.