Pesantren Daar Al Ilmi Menggelar Seminar Wawasan Kebangsaan

SERANG, SEBARAYA.COM – Pesantren Daar Al Ilmi, yang terletak di Cikulur, Kota Serang, kembali menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan wawasan kebangsaan. Pada Selasa (3/10), pesantren ini sukses menyelenggarakan Seminar Wawasan Kebangsaan bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Serang dan Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten. Acara ini digelar di Aula Pondok pesantren yang penuh makna.

Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Kh. DR. Abdul Rozak MA, Kepala Kemenag Kota Serang, Kh. Drs. Faturahman, Kabid Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten, Ustad Miftah, Kepala Madrasah Aliah Ponpes Daar Al Ilmi, Kh. DR. Hasanudin, Pengawas Ponpes Daar Al Ilmi, serta tenaga pengajar dan santri-santwi Ponpes Daar Al Ilmi. Total audiens yang menghadiri seminar mencapai 70 orang, sementara Satgas I Banten juga turut hadir memberikan dukungan.

Bacaan Lainnya

Kegiatan dimulai dengan semangat persatuan dan kesatuan ketika semua peserta menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Kh. DR. Abdul Rozak MA, Kepala Kemenag Kota Serang, dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa acara semacam ini tidak hanya terbatas pada Pesantren Daar Al Ilmi tetapi telah dijadwalkan untuk melibatkan semua pesantren di Kota Serang. Ia juga menyoroti pentingnya Undang-Undang No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang telah diakui oleh pemerintah sebagai bentuk pengakuan terhadap pesantren dalam sejarah Indonesia.

Kh. DR. Abdul Rozak MA menekankan bahwa Undang-Undang tersebut memastikan bahwa semua jenis pesantren, baik yang bersifat Modern maupun Salafi, harus mematuhi aturan dan kebijakan pemerintah serta selaras dengan syariat Islam yang berlaku di Indonesia. Ia juga menggarisbawahi tiga fungsi kunci pesantren, yakni pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan.

Sementara itu, Kh. Drs. Faturahman, Kabid Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten, memberikan materi tentang ‘Wawasan Kebangsaan dalam Bingkai NKRI menyikapi Pemilu serentak tahun 2024.’ Dalam materinya, ia menguraikan pentingnya wawasan kebangsaan sebagai landasan kesatuan dan persatuan dalam sebuah negara yang kaya akan agama dan keberagaman etnis.

Acara ini juga diberi semangat oleh sambutan dari Kepala MA Daar Al Ilmi, Ustad Miftah, yang menekankan pentingnya memahami dan menerapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mencatat bahwa para santri yang hadir sudah mencapai usia 17 tahun dan memiliki hak untuk memilih dalam Pemilu 2024. Namun, ia menegaskan bahwa Pesantren Daar Al Ilmi tidak akan mempengaruhi atau memaksa mereka untuk memilih salah satu pasangan calon.

Seminar ini juga menyertakan sesi tanya jawab yang atraktif dan relevan dengan tema utama, serta diakhiri dengan pernyataan dukungan terhadap Pemilu Damai. Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan tertib, memberikan kontribusi positif dalam upaya menuju Pemilu 2024 yang damai dan berkeadilan.

Semoga melalui Seminar Wawasan Kebangsaan ini, wawasan kebangsaan kita semua terus ditingkatkan untuk kemajuan Indonesia. (RST)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *