Keamanan Siber Global dengan Tren Meningkat, Apakah Indonesia Siap Menghadapinya?

Keamanan Siber

Sebaraya.comKeamanan siber global telah menjadi topik utama dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan meningkatnya ancaman selama pandemi. kita perlu memahami betapa pentingnya isu ini dan mencari solusi untuk melindungi dunia maya dari serangan yang semakin canggih. Dalam artikel ini, kita akan membahas tren keamanan siber, data terkini, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi sistem.

Tren Meningkatnya Ancaman

Menurut AAG IT Services, serangan malware melonjak tajam pada tahun 2020, meningkat sebesar 358% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Bahkan, hingga tahun 2021, serangan siber global terus meningkat hingga 125%, menyebabkan kerugian rata-rata pelanggaran dunia maya mencapai USD4.35 juta.

Dampak Ekonomi dan Proyeksi Masa Depan

Diperkirakan bahwa kejahatan dunia maya akan merugikan perekonomian global sekitar USD7 triliun pada 2022, dan proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan peningkatan hingga USD10.5 triliun. Ini menunjukkan urgensi untuk mengambil langkah-langkah yang efektif dalam melawan ancaman siber.

Sistem Keamanan Terbaik di Dunia

Menurut National Cyber Security Index (NCSI), beberapa negara telah berhasil menerapkan sistem keamanan siber terbaik. Belgia memimpin dengan skor 94.81, diikuti oleh Estonia dan Lithuania. Jerman dan Republik Ceko menempati peringkat empat dan lima dengan skor 90.91.

Keamanan Siber di Indonesia

Bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, Indonesia masih memiliki jarak yang cukup jauh untuk diakui sebagai negara dengan keamanan siber terbaik. Menempati posisi ke-49 dengan skor 63.64, Indonesia perlu meningkatkan kapasitas keamanan sibernya untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks.

Menurut Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Edit Prima, peningkatan kapasitas keamanan siber sangat penting untuk memperkuat ekosistem siber.

Edit Prima menyatakan bahwa ekosistem kejahatan siber didasarkan pada nilai jual data pribadi di dark web, dan pelaku kejahatan siber berupaya memonetisasi serangan mereka dengan berbagai cara, termasuk informasi kartu kredit, ransomware, dan data pribadi lainnya.

Saran dari Pakar Keamanan Siber

Vitaly Kamluk, APAC Director of Global Research and Analysis Team (GReAT) dalam acara Kaspersky Asia Pacific (APAC), memberikan beberapa saran kunci terkait keamanan siber:

  1. Tim Khusus Keamanan Siber: Mempunyai tim khusus yang menangani keamanan siber dianggap sebagai suatu kewajiban.
  2. Pembatasan Akses ke Situs Web Berbahaya: Membatasi akses ke situs web yang berpotensi membahayakan keamanan siber.
  3. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang ancaman siber untuk mencegah mereka menjadi korban.

Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, Indonesia dapat mengambil langkah proaktif dalam melindungi keamanan siber dan mengurangi risiko serangan.

Kesadaran dan tindakan bersama adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan siber yang lebih aman dan terjamin.[MTA]

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *