Sebaraya.com, Cilegon – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, memimpin peluncuran dua bus listrik sebagai kendaraan operasional antar jemput karyawan di PT. Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Provinsi Banten. Ini adalah penggunaan perdana bus listrik berbasis baterai di kawasan industri di kota tersebut.
“Penggunaan dua bus listrik, saya harapkan, menjadi pionir di kawasan industri Cilegon. PT. Chandra Asri menjadi penjuru terdepan yang dapat menjadi faktor pengungkit dalam pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri,” ungkap Moeldoko pada siaran pers pada Sabtu (18/2/2023).
Menurut Moeldoko, dua bus listrik ini adalah produk buatan PT. Mobil Anak Bangsa (MAB) yang merupakan produsen kendaraan listrik Indonesia.
Pemerintah menargetkan pengurangan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri. “Kehadiran mobil listrik akan memberikan efisiensi dalam pengeluaran anggaran untuk impor bahan bakar minyak (BBM),” kata Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan bahwa pemerintah telah menjadi garda terdepan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik melalui Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan dan Inpres No. 7/2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Namun, dukungan sektor swasta diperlukan untuk memacu pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia. “Pemerintah memberikan keleluasaan bagi swasta untuk mengembangkan infrastruktur penunjang kendaraan listrik. PT. Chandra Asri menjadi sponsor pengadaan charging stations di kawasan Cilegon untuk memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan listrik. Dukungan swasta seperti ini akan menjadi penentu dalam pengembangan industri kendaraan listrik nasional,” jelas Moeldoko.
Setelah melakukan tur singkat menggunakan bis listrik tersebut, Moeldoko merasa optimistis mengenai masa depan kendaraan listrik di Indonesia. Bus berkapasitas baterai sebesar 75 persen ini mampu menempuh jarak sejauh 225 km.
“Saya turut mengapresiasi pihak-pihak swasta yang turut terlibat mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi bersih ramah lingkungan,” Moeldoko menutup.