Sebaraya.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) telah mengumumkan langkah-langkah percepatan penanaman padi, setelah puncak panen raya diperkirakan akan berlangsung pada April 2023 mendatang. Langkah ini dipandang perlu dilakukan mengingat pasokan air pada bulan tersebut masih dalam posisi melimpah.
Mentan SYL menyatakan bahwa produktivitas padi secara umum di tahun ini berjalan dengan sangat baik, di mana rata-rata produksinya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sekitar 10 juta hektare panen dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada tahun ini.
“Data panen yang paling tinggi akan masuk pada Maret dan April. Dan kita berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu, secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu dekat. Karena itu produktivitas kita cukup dan telah tervalidasi melalui data BPS, kemudian satelit standing crop dan laporan daerah,” ujarnya.
Produksi padi nasional pada tahun 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen dibandingkan dengan produksi 2021. Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen dibandingkan dengan luas panen pada 2021.
Pada bulan Maret 2023, potensi produksi padi Kabupaten Kebumen mencapai 115 ribu ton GKG dengan luas panen seluas 19 ribu hektar. Lokasi panen terbesar terjadi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, dan varietas yang digunakan adalah Ciherang, Inpari 42, Inpari 32 dengan indeks pertanaman IP-300. Potensi produktivitasnya mencapai 7-8 ton/Ha dengan harga GKP Rp. 4.300/kg.
Menteri Pertanian juga berharap Badan Urusan Logistik dapat menyerap hasil panen sebanyak mungkin dengan menggunakan pembelian wajar. Peran Bulog sangat penting untuk menstabilisasi harga di lapangan.
“Kita berharap Bulog langsung menyerap hasil panen 1 juta hektar ini yang dimulai pada bulan Februari sebanyak 6,28 juta GKG, Maret itu 8,91 dan April 6 juta. Sekali lagi kita berharap ini bisa segera diserap dengan harga yang normal,” jelasnya.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, mengapresiasi perhatian dan dukungan Kementan terhadap pembangunan pertanian di wilayah kerjanya. Menurutnya, perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementan mampu menumbuhkan semangat petani dalam meningkatkan produksi.
“Kebumen memiliki panen 428 ribu ton gabah dan surplus beras 176 ribu. Ini sangat baik bagi ketahanan kita, dimana petani kami mendapatkan bantuan berupa peralatan traktor dan Combain Harvester. Tentunya ini menjadikan satu hal yang memudahkan bagi kami dan hari ini Insyaallah akan ada panen serentak di seluruh Indonesia yang diawali dari Kabupaten Kebumen,” jelasnya.