CILEGON, SEBARAYA.COM – Pemerintah Kota Cilegon menerima bantuan berharga dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia dalam bentuk 289 Antropometri Kit. Bantuan ini menjadi langkah signifikan dalam upaya mengatasi permasalahan stunting pada balita. Antropometri Kit adalah alat yang sangat penting untuk mengukur pertumbuhan tubuh bayi dan balita serta menilai asupan gizi mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, drg. Ratih Purnamasari, menyatakan bahwa setelah bantuan tersebut diterima oleh tim Dinas Kesehatan Kota Cilegon, alat-alat tersebut segera didistribusikan ke seluruh Puskesmas di wilayah tersebut. Kemudian, alat-alat ini akan diserahkan ke Posyandu, tempat di mana pemeriksaan dan pemantauan kesehatan bayi dan balita dilakukan secara rutin.
“Kami memiliki 389 Posyandu di Kota Cilegon. Sebelumnya, jumlah Antropometri yang kami miliki sangat terbatas, hanya 71 unit pada tahun 2022. Namun, berkat dukungan dana APBN sebanyak 13 unit dan APBD sebanyak 35 unit pada tahun 2023, kami berhasil meningkatkan jumlahnya,” ungkap Ratih.
Ratih juga menyoroti bahwa sebelumnya, banyak kader Posyandu menggunakan timbangan beras untuk menimbang bayi. Namun, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, setiap Posyandu diwajibkan memiliki alat yang tersertifikasi.
“Alhamdulillah, setelah perjuangan yang panjang, kami akhirnya mendapatkan alokasi bantuan Antropometri Kit ini. Dengan adanya alat ini, timbangan beras (timbangan yang biasa digunakan untuk beras) tidak akan lagi digunakan,” kata Ratih.
Ratih berharap bahwa dengan menggunakan Antropometri Kit, masalah stunting di Kota Cilegon dapat diatasi dengan lebih efektif. Alat ini tidak hanya dapat mengukur berat badan bayi, tetapi juga mengukur lingkar kepala bayi, tinggi badan, dan lingkar lengan ibu hamil.
“Kami telah melatih para kader Posyandu untuk menggunakan alat ini. Hal ini sejalan dengan janji kampanye Wali Kota untuk meningkatkan sarana prasarana kesehatan, termasuk sumber daya manusia dan utilitas,” tambahnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Evelyn Yolanda Panggabean, juga menyambut baik bantuan Antropometri Kit ini. Ia menyatakan bahwa sebelumnya banyak kader Posyandu di Kota Cilegon masih menggunakan timbangan yang sudah usang dan kurang akurat.
“Timbangan beras jika tidak dikalibrasi, tidak akurat. Dengan hadirnya Antropometri Kit ini, kami merasa sangat bersyukur. Terlebih lagi, harganya cukup mahal, mencapai Rp10 juta per unit. Jika dihitung, bantuan ini bernilai lebih dari Rp2 miliar,” kata Yolanda dengan senang.
Bantuan Antropometri Kit ini diharapkan dapat membantu pemerintah Kota Cilegon dalam meningkatkan pemantauan pertumbuhan anak-anak dan mengurangi angka stunting di wilayah ini. Dengan adanya alat yang lebih akurat dan modern, diharapkan upaya pencegahan stunting akan semakin efektif dan berdampak positif pada generasi masa depan. (RST)