OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional di Tengah Tantangan Global

SERANG, SEBARAYA.COM – Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhasil menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga dengan baik. Keberhasilan ini didorong oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai, serta menciptakan landasan yang kokoh untuk menghadapi penurunan pertumbuhan ekonomi yang berlanjut dan tingkat ketidakpastian global yang tinggi.

Dalam rilis yang diterima Sebaraya.com, dikatakan bahwa Indikator ekonomi terkini menunjukkan bahwa ketidakpastian dalam pergerakan ekonomi global semakin berkurang, terutama dengan membaiknya tingkat inflasi menuju level pra-pandemi, terutama pada negara-negara advanced economies.

Bacaan Lainnya

Sentimen positif di pasar keuangan didukung oleh meningkatnya ekspektasi mengenai berakhirnya siklus kenaikan suku bunga global. Hal ini tercermin dari rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat dan kelanjutan penurunan tingkat inflasi. Optimisme juga tumbuh seiring peluncuran insentif fiskal, moneter, dan sektor keuangan di Tiongkok, yang bertujuan untuk menahan penurunan kinerja perekonomian, termasuk mengatasi tantangan di sektor properti.

Meskipun tensi geopolitik global terus meningkat, terutama dengan berlanjutnya konflik di Timur Tengah dan kemenangan sayap kanan di beberapa negara, dampaknya terhadap harga minyak dan energi masih terbatas karena masih berlanjutnya tren pelemahan permintaan. Selain itu, tekanan kenaikan harga komoditas pangan diharapkan mereda seiring pelemahan El Nino yang terjadi saat ini.

Perkembangan ini telah mendorong penguatan pasar keuangan global dan menurunkan volatilitas di pasar saham, surat utang, dan nilai tukar. Investor non-residen juga mulai kembali ke pasar keuangan emerging markets, termasuk Indonesia, setelah sebelumnya terjadi penjualan besar-besaran selama tiga bulan terakhir.

Di tingkat domestik, pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga 2023 mencapai 4,94 persen (Q2 2023: 5,17 persen), didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tetap tinggi dan investasi bangunan yang solid. Tingkat inflasi tetap rendah, mencapai 2,56 persen (Oktober 2023: 2,28 persen), sementara ekspor masih mengalami kontraksi sebesar -4,26 persen secara year-on-year. Secara umum, indikator-indikator utama perekonomian nasional tetap positif, termasuk neraca perdagangan yang masih surplus, konsumsi semen domestik yang meningkat, dan PMI Manufaktur yang masih ekspansif.

Dalam rangka menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global, OJK mendorong Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk terus memantau potensi risiko. Ini termasuk melakukan uji ketahanan terhadap gejolak pasar dan mengimplementasikan strategi mitigasi risiko guna menjaga ketahanan permodalan dan likuiditas. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga sektor jasa keuangan tetap stabil dan memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional. (RST)

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *