GRESIK, SEBARAYA.COM – PT PLN (Persero) siap mendukung penuh kelancaran produksi smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, (23/9). Smelter ini merupakan fasilitas pemurnian katoda terbesar di dunia dan menjadi bagian dari upaya Indonesia dalam memperkuat hilirisasi mineral.
Smelter PTFI memiliki kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton per tahun dan tidak hanya memproduksi katoda tembaga, tetapi juga emas, perak, serta Platinum Group Metals (PGM). Keberadaan smelter ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari sumber daya mineral dalam negeri.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa hilirisasi sektor pertambangan menjadi fondasi ekonomi baru Indonesia. Dengan hilirisasi ini, Indonesia akan mampu mengolah sumber daya alam secara mandiri, yang sekaligus akan membuka lapangan pekerjaan besar.
“Ini adalah pelaksanaan dari gagasan hilirisasi yang sering kita sampaikan, yang akan menjadi fondasi ekonomi baru Indonesia dan membuka banyak lapangan pekerjaan,” ujar Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyatakan bahwa produksi smelter ini akan mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Katoda yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembangunan pembangkit energi terbarukan, seperti surya, bayu, dan hidro.
”Produksi katoda tembaga ini akan mendukung pembangunan energi terbarukan hingga 800 gigawatt setiap tahunnya,” kata Tony.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang turut hadir dalam peresmian tersebut, menyatakan komitmen PLN dalam menyediakan pasokan listrik andal untuk mendukung operasional smelter PTFI. Ia menegaskan bahwa PLN telah melakukan langkah strategis untuk menjamin kecukupan listrik, salah satunya dengan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan JIIPE Gresik.
“Kami mendukung penuh operasional smelter PTFI dengan listrik andal dan stabil. Komitmen ini untuk memastikan hilirisasi mineral dapat berjalan optimal, sehingga meningkatkan pendapatan negara dari produk yang diolah,” ujar Darmawan.
Darmawan merinci bahwa suplai listrik ke smelter PTFI akan dilakukan dalam empat tahap, dengan total kapasitas mencapai 170 Mega Volt Ampere (MVA). Tahap pertama sebesar 30 MVA dimulai pada September 2023, dilanjutkan dengan penambahan kapasitas bertahap hingga mencapai 60 MVA pada tahap keempat.
Ia juga menekankan bahwa kecukupan dan keandalan listrik adalah kunci penting dalam mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri. “Dengan beroperasinya smelter ini, diharapkan dapat mendorong munculnya industri turunan lain yang akan memberikan efek berganda bagi perekonomian Jawa Timur,” tambah Darmawan.
PLN berkomitmen untuk terus mendukung hilirisasi mineral di Indonesia, tidak hanya melalui penyediaan listrik andal, tetapi juga dengan memastikan kelancaran operasional sektor industri strategis seperti smelter PT Freeport Indonesia di Gresik. (RST)