Daftar Isi
- 1 Pertumbuhan Pesat: Lebih dari 95 Juta Postingan dan 190 Juta “Like”
- 2 Terhubung dengan Instagram: Potensi Bersaing dengan Twitter
- 3 Penurunan Pengguna Twitter: Peluang Bagi Threads untuk Berkembang
- 4 Kontroversi dengan Twitter: Meta Disinggung Soal Pengembangan Produk
- 5 Potensi Kelebihan Threads: Lebih Luas dan Berbeda dari Twitter
San Francisco, Sebaraya.com – Threads, platform media sosial yang baru diluncurkan Meta, sudah memiliki 70 juta pengguna yang mendaftar dalam waktu satu hari sejak peluncurannya, Kamis (6/7/2023) lalu. Demikian disampaikan CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam akun Threads miliknya.
Pertumbuhan Pesat: Lebih dari 95 Juta Postingan dan 190 Juta “Like”
Menurut laporan The Verge pada Kamis sore atau Jumat (7/7/2023) di Asia, pengguna Threads sudah mengunggah lebih dari 95 juta postingan dan memberikan lebih dari 190 juta “like” berdasarkan data internal perusahaan yang dilihat oleh The Verge.
Terhubung dengan Instagram: Potensi Bersaing dengan Twitter
Pertumbuhan yang pesat ini didorong oleh kenyataan bahwa Threads terhubung dengan jaringan sosial yang sudah ada, yaitu Instagram milik Meta. Pengguna dapat mendaftar dengan menggunakan akun Instagram mereka yang sudah ada dan dapat mempertahankan beberapa pengikut mereka ketika orang lain mendaftar untuk aplikasi tersebut.
Instagram saat ini memiliki sekitar 1,65 miliar akun dan jika Threads mampu menarik 20% saja, atau sekitar 330 juta, maka aplikasi baru ini sudah dapat menyaingi Twitter yang memiliki 353,9 juta pengguna.
Penurunan Pengguna Twitter: Peluang Bagi Threads untuk Berkembang
Menurut data BankMyCell, pengguna Twitter pada 2023 sebesar 353,9 juta mengalami penurunan sebesar 3,93% dari tahun 2022. Diperkirakan jumlah pengguna akan terus berkurang menjadi 335 juta pada tahun 2024, menurun sebesar 5,14% dibandingkan dengan tahun 2023.
Threads memiliki peluang untuk terus berkembang, terutama setelah diluncurkan di Eropa. Seperti yang dilansir dari Slash Gear, Sabtu (8/7/2023), salah satu tantangan yang dihadapi saat mendaftar dan bergabung dengan Threads adalah masalah privasi yang sering kali terkait dengan penggunaan media sosial. Apalagi Meta telah lama terlibat dalam kontroversi mengenai cara perusahaan besar mengelola privasi, data, dan iklan.
Kontroversi dengan Twitter: Meta Disinggung Soal Pengembangan Produk
Pengacara Twitter, Alex Spiro, juga menuduh Meta mencuri rahasia perusahaan dan informasi internal untuk mengembangkan Meta. Twitter telah memberikan somasi terkait masalah ini kepada Threads.
“Tidak ada anggota tim teknik Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter,” tulis Andy Stone, direktur komunikasi Meta, dalam Threads sebagai tanggapan terhadap surat tersebut. “Itu bukanlah hal yang benar.”
Potensi Kelebihan Threads: Lebih Luas dan Berbeda dari Twitter
Twitter dikenal sebagai platform yang banyak digunakan oleh jurnalis, politisi, dan akademisi, serta menjadi tempat di mana berita sering kali pertama kali muncul. Namun, Threads milik Meta bisa memiliki audiens dan fokus yang lebih luas karena terhubung dengan Instagram, yang memiliki kasus penggunaan yang berbeda sebagai platform berbasis visual. Selain itu, Meta telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi signifikansi konten politik di Facebook. Kebijakan ini, jika diterapkan pada Threads, akan membedakannya dari Twitter.
Meskipun demikian, banyak politisi yang sudah mendaftar untuk menggunakan layanan ini. Menurut laporan Axios, pada Kamis malam, lebih dari seperempat dari 535 anggota Kongres di kedua kamar sudah membuat akun Threads, serta beberapa kandidat presiden Partai Republik dan para ajudan utama Gedung Putih.