Hari Badak Dunia 2023, Aston Anyer Dukung Pelestarian Badak Jawa

Talkshow Hari Badak Sedunia 2023 di Aston Anyer
Talkshow Hari Badak Sedunia 2023 di Aston Anyer

Cilegon, Sebaraya.com – Hari Badak Sedunia atau World Rhino Day tahun 2023, Aston Anyer Beach Hotel menggelar acara Talkshow bersama Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang dan Yayasan OFORA Foundation di Grassland Aston Anyer pada Sabtu (23/9/2023).

Dalam acara Talkshow ini, hadir langsung Kepala TNUK, Ardi Andono, Ketua Yayasan OFORA Foundation, Ofat Sofwatuddin, dan General Manager Aston Anyer, Yani, bersama peserta lainnya.

Bacaan Lainnya

Baca Juga : ASTON Serang Hotel & Convention Center akan dibuka bulan September. Hotel ikonik terbaru di Serang dengan venue pertemuan terbesar

Manajer Aston Anyer, Yani, menjelaskan bahwa Talkshow ini merupakan bagian dari perayaan Hari Badak Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 September 2023.

“Kegiatan hari ini, alhamdulillah, berjalan lancar dengan Talkshow dan kegiatan lomba mewarnai yang diikuti oleh anak-anak, serta beberapa kegiatan lainnya,” ujar Yani.

Yani menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi tahunan bersama TNUK dalam rangka merayakan Hari Badak Sedunia atau World Rhino Day.

Baca Juga : Nikmati Liburan Sekolah yang Seru di ASTON Anyer Beach Hotel dengan Little Chef!

“Ia sempat terhenti akibat wabah Covid-19, tetapi saat ini kita dapat kembali melaksanakan kegiatan ini untuk mendukung pelestarian Badak yang ada di TNUK,” ucap Yani.

Yani berharap bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat akan semakin peduli dalam menjaga keberlangsungan Badak yang merupakan hewan purba yang harus dilindungi agar tidak punah.

“Ini adalah salah satu hewan yang dilindungi dan merupakan warisan purba yang harus kita jaga bersama agar tidak punah,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala TNUK Pandeglang Banten, Ardi Andono, menjelaskan bahwa saat ini hanya ada lima jenis Badak di dunia, dengan dua di antaranya berada di Indonesia, yaitu di Sumatera dan Banten.

“Badak Jawa hanya ditemukan di Ujung Kulon, maka ini adalah bentuk kepedulian dan upaya edukasi terhadap populasi Badak Jawa di TNUK,” ungkap Ardi.

Lebih lanjut, Ardi menyatakan bahwa saat ini populasi Badak Jawa tertinggi berjumlah sekitar 80 ekor di TNUK, meningkat dari 70 ekor pada tahun 1990.

“Ardi menjelaskan bahwa teknik penghitungan ini melibatkan penggunaan Camera Traf yang memungkinkan identifikasi jenis, ukuran, umur, dan ciri khas Badak Jawa tersebut,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *