SERANG, SEBARAYA.COM – Ratusan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Serang menggelar rapat bersama para ketua ranting nelayan di salah satu rumah makan di Kecamatan Kasemen, Selasa (16/9/2025).
Pertemuan ini dipimpin langsung Ketua HNSI Kota Serang, Ahmad Gabriel, dan dihadiri Ketua HNSI Provinsi Banten, Hj. Neneng Sri Hastuti, serta para ketua ranting nelayan se-Kota Serang. Forum tersebut menjadi ruang terbuka bagi nelayan untuk menyampaikan beragam keluhan yang selama ini membebani kehidupan mereka.
Dalam sambutannya, Ahmad Gabriel menegaskan bahwa persoalan nelayan tidak boleh diabaikan. Ia menilai pemerintah daerah harus lebih responsif terhadap kondisi yang membuat nelayan semakin sulit mencari nafkah. “Harapan besar kami, pemerintah daerah hadir dengan solusi, baik berupa bantuan maupun kebijakan, yang bisa meringankan beban para nelayan,” ungkap Gabriel.
Sementara itu, Ketua HNSI Provinsi Banten Hj. Neneng Sri Hastuti menegaskan pihaknya akan membawa seluruh masukan tersebut ke tingkat provinsi untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah daerah dan pusat. “Kami akan terus menyuarakan aspirasi nelayan. Namun kami juga berpesan agar nelayan tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tegas Neneng.
Dalam rapat ini, sejumlah keluhan utama berhasil dirangkum, di antaranya:
* Pendangkalan alur keluar-masuk kapal yang menghambat aktivitas nelayan.
* Sulitnya akses BBM, terutama solar bagi nelayan kecil, serta minimnya jatah BBM bersubsidi.
* Bantuan permodalan usaha nelayan yang hingga kini tak kunjung terealisasi.
* Belum adanya fasilitas pengedokan kapal ukuran 3–5 GT di Kota Serang.
* Banyak bangkai kapal di sekitar alur pelayaran yang tidak ditangani.
* Ketiadaan bantuan darurat ketika nelayan tidak bisa melaut akibat cuaca buruk.
* Minimnya akses asuransi kecelakaan bagi nelayan.
* Belum meratanya kepemilikan KTA HNSI di kalangan nelayan.
* Pembangunan wisata Pulau Lima yang dinilai merugikan nelayan karena menghalangi akses sandar dan pencarian hasil laut.
Para nelayan berharap suara mereka tidak hanya berhenti di forum rapat, tetapi benar-benar ditindaklanjuti oleh pemerintah demi kesejahteraan masyarakat pesisir Kota Serang. (RST)