Lampung Selatan, Sebaraya.com, 19 Juni 2023 – Gunung Anak Krakatau kembali menggegerkan masyarakat dengan erupsi ke-57 sejak awal tahun ini. Pada Senin pagi, tepatnya pukul 08.20 WIB, gunung berapi ini menyemburkan abu vulkanik setinggi ribuan meter, mengarah ke arah Tenggara.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal terlihat jelas dengan mata telanjang dari Pulau Sebesi, yang terletak di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Kejadian ini juga terekam oleh kamera petugas kesatuan pengelolaan hutan konservasi hutan setempat. Ketinggian abu vulkanik mencapai sekitar 1500 meter dari puncak Gunung Anak Krakatau atau 1657 meter di atas permukaan laut.
Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa Gunung Anak Krakatau telah meletus sebanyak 57 kali sejak bulan Januari hingga Juni 2023.
Angka ini merupakan jumlah letusan terbanyak dibandingkan dengan gunung berapi lainnya di wilayah tersebut.
Pos pengamatan Gunung Anak Krakatau yang terletak di Desa Hargo Pancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, menyatakan bahwa gunung ini masih berstatus siaga atau level 3.
Oleh karena itu, masyarakat nelayan dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius 5 kilometer dari kawah gunung.
Erupsi Gunung Anak Krakatau ini juga tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 70 mm dan berdurasi selama 3 menit 2 detik.
Sebelumnya, gunung ini juga telah mengalami aktivitas yang signifikan pada periode 6 hingga 11 Juni 2023 dengan terjadi 9 kali letusan abu vulkanik setinggi 3,5 kilometer.
Masyarakat setempat di Lampung Selatan diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait status gunung ini.
Ancaman abu vulkanik dan material vulkanik lainnya dapat membahayakan kesehatan dan keamanan warga jika terhirup atau terpapar secara langsung.
Situasi Gunung Anak Krakatau akan terus dipantau oleh pihak berwenang, dan informasi terkini akan disampaikan kepada publik.
Di tengah ancaman dari erupsi gunung berapi ini, diharapkan keselamatan dan kewaspadaan menjadi prioritas utama bagi semua pihak yang terlibat.