Teka-teki Calon Bacawapres Anies Baswedan: AHY Angkat Bicara Jika Tidak Terpilih

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Keduanya menghadiri acara buka puasa bersama yang digelar oleh Partai Nasdem.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Keduanya menghadiri acara buka puasa bersama yang digelar oleh Partai Nasdem.

Jakarta, Sebaraya.com – Partai Demokrat semakin mendesak calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, untuk segera mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya.

Selama ini, Partai Nasdem sering menekankan agar Anies tidak terburu-buru mengumumkan cawapresnya. Alasannya, pengumuman cawapres merupakan salah satu strategi untuk memenangkan Anies dalam Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/7/2023), justru mempertanyakan sikap Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

AHY diketahui merupakan salah satu sosok yang dianggap sebagai cawapres Anies.

Selain itu, ada juga sosok lain yang dianggap, yaitu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Yenny Wahid, putri almarhum Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, yang diusulkan oleh Nasdem.

Sedangkan PKS mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

“Bagi kami, jika ditanya, ‘Lalu jika AHY tidak menjadi cawapres, bagaimana?’ Pertanyaan yang sama berlaku, jika Mas Anies memilih AHY, bagaimana dengan Anda?” ungkap AHY kepada awak media, Jumat malam.

Bagi Demokrat, pertanyaan tersebut penting karena tiga partai politik dalam KPP sudah menandatangani nota kesepakatan dan memberikan mandat pemilihan cawapres kepada Anies dengan sejumlah kriteria.

“Jadi, menurut saya, pertanyaan tersebut tidak sepenuhnya benar atau lengkap,” tutur AHY.

“Jika AHY tidak menjadi cawapres, bagaimana sikap Demokrat? Sebaliknya, jika Mas Anies menetapkan AHY sebagai cawapres, apakah ada yang ingin pergi? Itu yang adil,” paparnya.

Meskipun demikian, AHY optimis bahwa soliditas KPP masih terjaga. Perselisihan terkait cawapres adalah hal yang wajar dan terjadi dalam setiap koalisi.

Tim Delapan KPP sebelumnya mengklaim bahwa Anies akan mengumumkan pasangannya setelah menjalankan ibadah haji. Kabarnya, Anies sudah memiliki satu nama cawapres yang akan mendampinginya.

Tak ada kejutan AHY berpendapat bahwa tidak akan ada perubahan kondisi dalam KPP jika Anies mengumumkan cawapresnya dalam waktu dekat.

Baginya, KPP tidak perlu menunggu pengumuman pasangan cawapres lainnya.

Sebab, kontestasi elektoral tinggal sebentar lagi dan Demokrat khawatir KPP kehabisan waktu untuk memperkenalkan pasangan cawapresnya.

“Jika ditanya mengenai kejutan, dari mana kejutan itu akan datang? Kecuali ada warga negara asing yang dinaturalisasi dan tiba-tiba pada bulan Oktober menjadi cawapres, itu baru menjadi kejutan,” katanya.

AHY juga mengakui sudah memberikan masukan kepada Anies mengenai momen deklarasi.

AHY mengklaim bahwa Anies juga setuju dengan Demokrat untuk segera mengumumkan pendampingnya dalam waktu dekat.

“Beliau (Anies) juga memiliki pandangan yang sama, artinya juga ingin deklarasi cawapres ini dilakukan segera. Mudah-mudahan, tidak lama lagi dapat diwujudkan,” tambahnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *