JAKARTA, SEBARAYA.COM – Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Ke-10, yang berlangsung selama seminggu dari 25 hingga 29 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center, berhasil mencapai kesuksesan gemilang. Acara prestisius ini merupakan hasil kerja sama antara Bank Indonesia dan berbagai lembaga akselerator ekonomi Syariah, seperti Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Otoritas Jasa Keuangan, Majelis Ulama Indonesia, serta mitra strategis internasional.
Perayaan ISEF dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, yang meresmikan peluncuran Masterplan Industri Halal Indonesia (MPIHI) dan aplikasi Satu Wakaf Indonesia. MPIHI adalah tonggak penting dalam pengembangan industri halal di Indonesia, sementara aplikasi Satu Wakaf Indonesia bertujuan untuk mengintegrasikan dan mengkolaborasikan platform wakaf dan zakat secara nasional.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, turut berbicara tentang dua inovasi utama pada penyelenggaraan ISEF 2023. Pertama, International Modest Fashion Festival (IN2MF) menghadirkan 178 desainer dari UMKM, pesantren, dan desainer profesional, baik dari tingkat nasional maupun internasional. Kedua, acara mempromosikan konsumsi makanan halal melalui Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC), yang merupakan kompetisi memasak halal internasional pertama di Indonesia.
ISEF 2023 mencatatkan prestasi luar biasa dengan total transaksi mencapai Rp28,9 Triliun, melibatkan transaksi B to B, B to C, dan transaksi ekshibisi. Pengunjung juga mencapai lebih dari 72.930 orang, dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dalam pencapaian yang luar biasa ini, ISEF 2023 memperoleh rekor MURI sebagai Festival Ekonomi Keuangan Syariah Terbesar di Indonesia.
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten turut mendukung 14 pondok pesantren dan UMKM binaan yang berhasil lolos kurasi. Mereka telah memainkan peran penting dalam kesuksesan acara ini. Selain itu, Banten juga menampilkan UMKM Dewi Sambi dan Pondok Pesantren Rodhotul Huda dalam parade IN2MF, menggabungkan kearifan lokal dengan kombinasi wastra Batik Banten dan Tenun Baduy.
Keberhasilan Tenun Baduy tercermin dalam penggunaannya sebagai seragam panitia pada acara penutupan ISEF 2023. Motif khas Tenun Baduy yang digunakan menggambarkan hubungan erat dengan tradisi dan kepercayaan suku Baduy Kanekes yang hidup rukun dan berdampingan. Hal ini mengukuhkan kualitas wastra Tenun Baduy yang diakui di tingkat nasional dan internasional.
ISEF Ke-10 diharapkan menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan pemikiran dan inisiatif ekonomi keuangan Syariah yang berkelanjutan, mendorong kolaborasi antara lembaga dan instansi, serta memacu perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia. (RST)