Sebaraya.com – PT Krakatau Sarana Properti (KSP) telah mengalami perubahan kepemimpinan dengan dilantiknya Iip Arief Budiman sebagai Direktur Utama menggantikan Ridi Djajakusuma yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Jasa Samudera (KJS). Iip Arief Budiman menyatakan pentingnya kontribusi kepada masyarakat dalam membangun perusahaan yang lebih baik, seperti yang diutarakan dalam kegiatan CSR Ramadan PT KSP yang dihadiri oleh lingkungan area ring 1 Kawasan Industri Krakatau dan 50 anak yatim.
Sebagai Direktur Utama PT KSP yang baru, Iip Arief Budiman berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan pemasukan perusahaan pada tahun ini. Dalam rapat kerja yang telah digelar, manajemen menetapkan target pendapatan sebesar Rp 520 miliar, yang meningkat dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 374 miliar. Iip Arief Budiman optimistis bahwa target tersebut dapat dicapai.
Sektor pengelolaan kawasan industri masih menjadi kontributor terbesar dari pendapatan perusahaan dengan jumlah sekitar Rp 382 miliar. Sedangkan, pemasukan lain berasal dari properti komersial sebesar Rp 91 miliar, perumahan sebesar Rp 37 miliar, dan Krakatau Bandar Samudera (KSBM) sebesar Rp 10 miliar.
PT KSP saat ini mengelola beberapa kawasan industri, gudang, The Royale Krakatau Hotel dengan 248 kamar dan ruang konvensi yang bisa menampung 2.000 orang, ruang rapat sebanyak 6 unit, dua restoran, dua unit kolam renang, satu unit ruang gym serta karaoke, laundry, dan lapangan golf 18 hole. Selain itu, PT KSP juga mengelola Gedung KSBM, BRA 24 Ha (sisa 150 unit), perumahan Rawa Arum 2,5 Ha sebanyak 1.168 unit, dan rumah dinas PT KS seluas 180 Ha sebanyak 1100 unit.
Jajaran direksi serta komisaris PT KSP di bawah kepemimpinan Iip Arief Budiman akan bekerja keras untuk mencapai target tersebut. Gersang Tarigan akan mendampingi Iip Arief Budiman sebagai Direktur Operasi, Andi Yoshendy Djoko sebagai Direktur Keuangan dan SDM, serta Sriyani Puspa Kinasih sebagai Komisaris Utama. Sementara, H. Embay Mulya Syarief dan Priyo Budianto ditunjuk sebagai komisaris, menggantikan komisaris lama yang sebelumnya diemban oleh La Ode M Safiul Akbar dan Walman Siagian.