Kerinci, Sebaraya.com – Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Kerinci, Balai TNKS, Organisasi Mapala, dan warga setempat, berhasil melakukan evakuasi terhadap seorang pendaki bernama Martinus (31) yang berasal dari Jakarta. Pendaki tersebut mengalami cidera saat melakukan pendakian di Gunung Kerinci. Informasi awal mengenai insiden ini diterima pada Jumat, (18/8/2023). Tim SAR gabungan segera bergerak menuju lokasi kejadian di Shelter 3 pada siang hari meskipun cuaca sedang hujan ringan.
Dalam perjalanan selama kurang lebih 10 jam, Tim SAR gabungan akhirnya tiba di lokasi evakuasi pada malam hari. Mereka segera memberikan penanganan awal untuk menstabilkan cidera pada bagian kaki yang dialami oleh Martinus. Evakuasi dilakukan pada dini hari, Sabtu (19/8/2023), menggunakan tandu oleh tim SAR gabungan dari Shelter 3 menuju Posko R10. Namun, proses evakuasi tidak mudah karena cuaca di lokasi saat itu sedang mengalami hujan deras, membuat jalur pendakian menjadi licin dan berlumpur.
Pukul 10.30 WIB, akhirnya Martinus berhasil dievakuasi hingga mencapai Posko R10. Dari sana, dia langsung dibawa menuju puskesmas terdekat menggunakan ambulance untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Bambang Hermawan, Komandan Pos SAR Kerinci, mengungkapkan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi ini. “Semoga Tim SAR gabungan tetap menjaga kerjasama yang solid dalam setiap operasi SAR yang dilakukan,” ujarnya.
Nurhamidi, Kasi BB TNKS, mengonfirmasi kejadian ini dan menjelaskan bahwa saat ini Martinus masih menjalani perawatan di Shelter 3. “Iya, ada seorang pendaki dari Jakarta yang terjatuh. Saat ini, dia telah dievakuasi dan sedang dalam perawatan di rumah sakit terdekat,” kata Nurhamidi melalui pesan singkatnya.
Dengan evakuasi yang sukses ini, tim SAR gabungan menunjukkan dedikasi dan kerja sama yang kuat dalam menjalankan tugas mereka. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya penyelamatan yang lain di masa depan.