Sebaraya.com – Sebuah pesawat kargo udara Antonov 124-100 baru-baru ini mendarat di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat pada hari Rabu tanggal 22 Maret 2023. Pesawat kargo ini dikabarkan membawa mesin-mesin pabrik pesanan PT Chandra Asri Tbk (TPIA), Cilegon, yang dipesan dari Amerika Serikat. Pesanan mesin-mesin pabrik tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kemampuan produksi pabrik petrokimia milik Chandra Asri Tbk.
Pesawat Antonov 124-100 ini lepas landas dari Houston pada Selasa tanggal 21 Maret 2023 waktu Amerika Serikat dan singgah di Bandara Nagoya, Jepang untuk mengisi bahan bakar sebelum akhirnya mendarat di Bandara Kertajati. Chandra Asri menggunakan jasa perusahaan logistik dan kargo udara, PT Kurhanz Indonesia, untuk pengiriman kargo udara yang menggunakan Antonov 124 tersebut.
Berdasarkan unggahan akun Instagram resmi Bandara Kertajati (@infobijb) pada Kamis tanggal 23 Maret 2023, pesawat kargo raksasa tersebut mendarat di Bandara Kertajati pada pukul 14.41 WIB. Setelah membongkar muatan dan mengisi bahan bakar, Antonov 124-100 dengan nomor registrasi UR-82007 tersebut lepas landas pada pukul 18.12 WIB.
Pengelola Bandara Kertajati menyatakan bahwa mendaratnya Antonov 124-100 ini membuktikan bahwa bandara terbesar kedua di Indonesia tersebut siap menerima pesawat kargo terbesar di dunia. “Tentunya, dengan mendaratnya pesawat kargo terbesar di dunia di Bandara Kertajati mampu untuk menampung pesawat berbadan lebar, dan akan menjadi magnet ekonomi daerah,” tulis pengelola Bandara Kertajati dalam akun Instagram resminya.
Pesawat Antonov 124-100 merupakan salah satu dari pesawat buatan Antonov yang saat ini dijuluki Slon alias Si Gajah. Antonov sendiri merupakan pabrikan pesawat udara yang berpusat di Kyev, Ukraina, dan memiliki dua pesawat gigantik produksinya, yakni Antonov 124 dan Antonov 225.
Antonov 225 Mriya merupakan pengembangan dari seri Antonov 124 dan saat ini tercatat sebagai pesawat kargo udara terbesar di dunia. Namun sayangnya, pesawat ini hanya diproduksi satu unit dan kini dikabarkan sudah hancur akibat perang Rusia-Ukraina.