PMI Cilegon Ajak Masyarakat Untuk Donor Darah Sebagai Gaya Hidup

CILEGON, SEBARAYA.COM – Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon, dr. Arriadnya, mengungkapkan bahwa stok darah di Kota Cilegon hingga saat ini masih tergolong aman. Meskipun demikian, ia mengkhawatirkan bahwa donor darah belum menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Dalam sebuah talkshow di Radio Mandiri FM pada Selasa, 26 September 2023, dr. Arriadna menjelaskan pentingnya menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup. Ia mengibaratkan hal ini seperti mengganti oli kendaraan yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh karena darah memiliki batas umur, dan dengan donor darah, tubuh akan lebih cepat menghasilkan darah yang baru.

Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), minimal stok darah di suatu daerah harus mencapai sekitar 2,5 persen dari jumlah penduduk. Namun, kenyataannya, Puskesmas Pulomerak hanya dapat mengumpulkan sekitar 700-800 kantong darah dari pendonor sukarela setiap bulannya, sedangkan kebutuhan seharusnya mencapai 900 kantong per bulan.

“Stok darah tidak bisa kita samakan dengan stok obat karena ini enggak bisa diatur hari ini harus sekian, tidak bisa. Yang donor satu orang, satu orang yang membutuhkan kadang sampai 2 atau 3 kantong. Jadi memang susah. Butuh pendonor lebih banyak,” kata dr. Arriadna.

Data stok darah per 26 September 2023 menunjukkan bahwa untuk golongan darah A terdapat 43 kantong, golongan darah B kosong, golongan darah O ada 6 kantong, dan golongan darah AB ada 4 kantong di PMI Kota Cilegon.

Bendahara PMI Kota Cilegon, M. Yunus, menjelaskan bahwa darah yang diambil dari pendonor akan mengalami proses pengolahan yang aman sebelum di transfusikan ke pasien. Bahkan, jika darah dianggap tidak layak pakai, maka akan dimusnahkan.

Mengenai stok darah yang kadang kosong, Yunus mengajak masyarakat untuk mulai melakukan donor darah agar dapat memenuhi kebutuhan. Meskipun saat ini banyak pendonor sukarela, stok darah tersebut tetap bervariasi setiap bulannya.

“Saya sering kali mendengar kenapa sih kalau butuh darah susah, kadang orang yang berkata begitu setelah ditanya ternyata mereka tidak pernah mendonor. Bahkan saya pernah menemui keluarga pasien yang mungkin sedang butuh sampai mereka marah kenapa stok darah kosong itu,” ujarnya.

Kedua narasumber ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendonoran darah secara teratur dan menjadikan tindakan ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Dengan begitu, ketersediaan stok darah di Kota Cilegon akan tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan medis yang mendesak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *