Pertumbuhan Ekonomi Banten Melambat di Triwulan IV 2023

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa (tengah), saat menggelar Taklimat media laporan perekonomian Privinsi Banten, dengan menghadirkan puluhan awak media di Kota Serang, Senin (12/2/2024). RULIE SATRIA.

SERANG, SEBARAYA.COM – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan IV tahun 2023 mencapai 4,85% secara year-on-year atau tumbuh sebesar 1,79% (qtq). Meskipun mengalami pertumbuhan, capaian tersebut menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selama tahun 2023, perekonomian Banten mencapai Rp814,12 triliun dengan pertumbuhan sebesar 4,81% year-on-year. Namun, angka ini masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,04% (yoy).

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, saat menggelar Taklimat media laporan perekonomian Privinsi Banten, dengan menghadirkan puluhan awak media di Kota Serang, Senin (12/2/2024).

Bacaan Lainnya

Dalam keterangannya, Ameriza M. Moesa, menjelaskan bahwa dorongan utama pertumbuhan ekonomi Banten masih berasal dari Konsumsi Rumah Tangga, yang menyumbang 52,47% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan tumbuh sebesar 3,96% year-on-year. Faktor ini sebagian besar disebabkan oleh optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan terusnya penyaluran Bantuan Sosial oleh Pemerintah. Pada triwulan IV 2023, Konsumsi Rumah Tangga bahkan tumbuh 3,00% year-on-year, didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional dan Tahun Baru.

Di sektor Lapangan Usaha, pertumbuhan ekonomi Banten tetap didorong oleh sektor-sektor seperti Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi, dan Transportasi serta Pergudangan, yang secara kolektif menguasai 65,53% dari PDRB Banten. Sektor Transportasi dan Pergudangan menjadi yang tertinggi pertumbuhannya dengan mencapai 12,44% secara year-on-year, diikuti oleh Industri Pengolahan dengan pertumbuhan sebesar 5,82%. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan permintaan terhadap plastik dan bahan baku plastik, serta kinerja positif dari sektor Makanan dan Minuman.

Sementara dari sisi harga, capaian inflasi pada tahun 2023 mengalami perbaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Laju inflasi gabungan di tiga kota di Banten mencapai 3,06% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 5,08%. Pada tahun 2024, dua kota tambahan, yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, turut dimasukkan dalam pemantauan inflasi.

Di awal Januari 2024, laju inflasi gabungan kelima kota di Banten mengalami deflasi sebesar -0,04% (mtm), atau sebesar 2,59% secara tahunan. Deflasi ini dipengaruhi terutama oleh penurunan harga cabai rawit dan cabai merah seiring dengan panen raya di daerah sentra produksi.

Meskipun demikian, intermediasi perbankan di Provinsi Banten tetap kuat dan mendukung pemulihan ekonomi, dengan stabilitas keuangan yang terjaga. Penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga tetap tumbuh kuat sepanjang tahun 2023, dengan kredit modal kerja masih mendominasi.

Melihat kondisi ini, pada tahun 2024 pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan meningkat, didukung oleh pertumbuhan konsumsi dan investasi yang terus berlanjut. Sedangkan inflasi Banten diprakirakan akan kembali melandai dan berada dalam target inflasi nasional. Bank Indonesia diharapkan akan terus menguatkan sinergi stimulus fiskal pemerintah dan stimulus makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi permintaan domestik. (RST)

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *