BANDUNG, SEBARAYA.COM – Katadata Insight Center, bersama dengan Evermos, platform social commerce terbesar di Indonesia, hari ini meluncurkan laporan terbaru yang mengungkap pola dan perilaku konsumen serta merek lokal di Indonesia. Laporan yang berjudul “Beyond the Digital Frontier: Bagaimana Saluran Offline Memacu Kemajuan Merek Lokal” menggali pandangan mendalam mengenai pertumbuhan merek lokal di tengah perubahan ekonomi dan perilaku konsumen.
Meskipun sektor e-commerce telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir, laporan ini mengungkapkan bahwa saluran offline masih memegang tempat penting dalam hati konsumen Indonesia. Meskipun e-commerce telah membawa dampak besar pada perekonomian, hanya satu dari tiga warga Indonesia yang aktif menggunakan platform online untuk berbelanja.
“Co-Founder dan CEO Evermos, Ghufron Mustaqim, menyatakan, “Meskipun e-commerce telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita berbelanja, laporan ini membuktikan bahwa ritel tradisional masih memiliki nilai dan persepsi yang kuat di mata konsumen. Kemitraan kami dengan Katadata Insight Center bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang telah berhasil diterapkan oleh merek-merek lokal yang telah tumbuh menjadi merek nasional. Kami berharap temuan ini akan memberikan panduan berharga bagi merek-merek yang sedang berkembang untuk mencapai kesuksesan di tengah persaingan yang semakin ketat.”
Walau UMKM menyumbang 99% dari bisnis di Indonesia dan 61,9% terhadap total PDB pada tahun 2022, banyak di antara mereka yang masih menghadapi tantangan dalam bersaing dengan pemain besar. Keterbatasan dalam hal inovasi, akses pasar, dan skalabilitas bisnis merupakan beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam pengembangan UMKM. Terutama, kesulitan dalam mengekspansi bisnis ke kota-kota kecil di Indonesia, tempat 87% penduduk tinggal, masih menjadi masalah yang harus diatasi.
Gundy Cahyadi, Direktur Riset Katadata Insight Centre, menjelaskan, “Laporan ini mengungkapkan pola konsisten di antara merek-merek unggulan nasional: semakin besar pertumbuhan merek, semakin besar pula kontribusi dari saluran offline. Meskipun saluran online penting untuk pertumbuhan di era digital, market leader adalah merek yang memiliki akar kuat di saluran offline.”
Selain itu, laporan ini menyoroti pentingnya inovasi dalam mempertahankan daya tarik merek dan menciptakan dampak jangka panjang di benak konsumen. Hanya 16% dari merek-merek baru yang disurvei mengindikasikan inovasi sebagai pendekatan pertumbuhan yang disukai.
Melihat pentingnya sektor UMKM dalam ekonomi Indonesia, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, menyatakan, “Pemerintah sangat menekankan inisiatif untuk mengangkat UMKM dengan menawarkan mereka sumber daya dan peluang untuk berkembang. Perjalanan dari usaha kecil menuju merek nasional yang berkembang memiliki banyak aspek, dan laporan ini merupakan langkah yang baik untuk memicu diskusi dan pertukaran ide yang diperlukan agar UMKM dapat berkembang.”
Laporan ini diharapkan menjadi panduan berharga bagi bisnis lokal untuk memahami cara mereka dapat bersaing dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif dan berubah dengan cepat, sambil menekankan pentingnya saluran offline dalam membangun dan mempertahankan kesadaran merek. (RST)