Sebaraya.com – Fenomena gerhana matahari hibrida pada tanggal 20 April 2023 bisa diamati dari Indonesia. Menurut situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana matahari hibrida akan terjadi pada tanggal 20 April 2023 dan bisa diamati dari Indonesia. Gerhana akan melewati wilayah utara Provinsi Aceh dan akan terlihat sebagai gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian di bagian lain Indonesia. Gerhana matahari total akan terlihat di Maluku, Papua Barat, dan Papua, sedangkan daerah lain akan mengamati gerhana matahari sebagian dengan magnitudo tertentu. Gerhana akan dimulai pada waktu yang berbeda di lokasi yang berbeda. Waktu mulai tercepat ada di Parigi, Jawa Barat, pada pukul 09.25.52.1 WIB, sementara waktu mulai terakhir ada di Meureudu, Aceh, pada pukul 10.43.45.5 WIB.
Untuk mengamati fenomena gerhana matahari hibrida, Tim Planetarium dan Observatorium di UP PKJ Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta akan mengadakan beberapa kegiatan, termasuk pengamatan bersama dan pemutaran publik gerhana. Acara akan diadakan di Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta Pusat. Acara ini terbuka untuk umum, dan informasi pendaftaran akan diberikan di media sosial Planetarium Jakarta.
Fenomena gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi sejajar, sehingga mengakibatkan pengamatan cakram bulan lebih kecil dari cakram matahari di satu lokasi dan pengamatan cakram bulan sebesar cakram matahari di lokasi lain. Oleh karena itu, saat puncak gerhana di satu lokasi, matahari akan terlihat seperti cincin, gelap di tengah dan terang di tepinya, sementara di lokasi lain, matahari akan terlihat tertutup oleh bulan. Oleh karena itu, gerhana matahari hibrida terdiri dari dua jenis gerhana: gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.