CILEGON, SEBARAYA.COM – Merebaknya kasus cacar air di SDN Blok I, Kelurahan Ciwedus, Kota Cilegon, membuat Puskesmas Cilegon bergerak cepat dengan menggelar penyuluhan dan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area sekolah. Langkah ini diambil setelah ditemukan 21 siswa yang terjangkit cacar air, yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas 1B dan 3A.
Kepala Puskesmas Cilegon, dr. Sefi Saiful Holiq, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan penanganan intensif untuk menghentikan penyebaran penyakit ini. “Penyuluhan ini merupakan lanjutan dari penanganan kami terhadap kasus cacar air yang sedang merebak di sekolah ini. Berdasarkan data kami, ada 21 siswa yang terjangkit, dengan 18 kasus di kelas 1B dan 3 kasus di kelas 3A,” ujarnya, Rabu (2/10).
Sebagai langkah pencegahan, siswa yang terinfeksi langsung diisolasi dan diminta untuk tidak mengikuti aktivitas sekolah hingga sembuh total. “Siswa yang menunjukkan gejala cacar air tidak diperkenankan bersekolah guna menghindari penularan lebih lanjut, karena penyakit ini sangat mudah menular,” tambah dr. Sefi.
Selain isolasi, Puskesmas juga memberikan edukasi kepada wali murid dan guru tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. “Kami terus mengimbau para orang tua dan guru untuk mengajarkan anak-anak mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di seluruh kelas guna mencegah penularan lebih lanjut,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SDN Blok I, Buang Safrudin, menyambut baik kegiatan penyuluhan dan penyemprotan disinfektan yang dilakukan oleh Puskesmas Cilegon. “Hari ini, seluruh wali murid, khususnya dari kelas 1B, mengikuti penyuluhan. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di seluruh ruang kelas, meja, kursi, dan lingkungan sekolah,” ujar Buang.
Ia juga menekankan bahwa siswa yang terjangkit diharuskan beristirahat hingga sembuh total. “Dokter menganjurkan masa pemulihan maksimal dua minggu bagi siswa yang terinfeksi, agar tidak memperburuk situasi dan mencegah penularan lebih luas,” ungkapnya.
Langkah cepat ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran cacar air di SDN Blok I dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan aman bagi siswa-siswi. (RST)