JAKARTA, SEBARAYA.COM – Isu ketahanan pangan menjadi sorotan utama dalam upaya memastikan ketersediaan makanan yang memadai di tengah tantangan global. Dalam Indonesian Data Economic and Conference (IDE) Katadata 2024 yang digelar hari ini di Jakarta, para ahli dan pemangku kepentingan menyuarakan pentingnya strategi terukur dan kolaboratif dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyoroti perlunya intervensi spesifik dalam upaya mencapai ketahanan pangan, salah satunya melalui penganekaragaman pangan. Program B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) menjadi landasan untuk memperluas cakupan swasembada pangan, bukan hanya pada padi tetapi juga pada sumber karbohidrat alternatif.
Presiden Direktur ID Food, Frans Marganda Tambunan, menggarisbawahi pentingnya distribusi 12 komoditas pangan strategis sebagai prioritas perusahaan. Namun, ID Food juga berkomitmen untuk memanfaatkan lahan yang mereka kelola untuk diversifikasi produk pangan, seperti sorgum dan kedelai.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan peran perusahaannya dalam mendukung ketahanan pangan dengan menyediakan produksi pupuk yang sesuai dengan kebutuhan daerah, berdasarkan prinsip pemerataan.
Namun, tantangan ketahanan pangan tidak hanya terbatas pada aspek produksi dan distribusi. Lely Pelitasari Soebekti, Wakil Rektor bidang Non Akademik Universitas Insan Cita Indonesia, menghubungkan masalah stunting dengan akses dan ketersediaan pangan di masyarakat, mendorong perlunya partisipasi aktif dalam memastikan ketersediaan pangan yang memadai.
Sementara Wakil Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Harry Hanawi, menyoroti pentingnya keakuratan data dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan pangan, seperti keputusan impor beras.
IDE Katadata 2024 menjadi panggung bagi para pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan menguraikan strategi yang lebih inklusif dan terukur dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Sesi-sesi seperti Food Security: Tasting the Future: Driving Sustainable Food Security menjadi momentum bagi kolaborasi lintas sektor dalam membangun masa depan pangan Indonesia yang lebih tangguh. (RST)







