PLN UID Banten Dorong Pertumbuhan Agrikultur di Tangerang Melalui Program ‘Merdeka dengan Electrifying Agriculture’

Foto bersama saat PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali mantapkan dukungan pada pertumbuhan sektor agrikultur melalui program bertajuk 'Merdeka dengan Electrifying Agriculture' pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Anthurium di Pondok Arum, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang pada Kamis, (29/08). ISTIMEWA

TANGERANG, SEBARAYA.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan sektor agrikultur melalui program ‘Merdeka dengan Electrifying Agriculture’. Program ini diluncurkan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Anthurium, Pondok Arum, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Kamis (29/08), dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat setempat.

Di kawasan Anthurium, listrik dari PLN dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan smart farming, termasuk untuk mengoperasikan mesin penyiraman tanaman otomatis, pompa air, serta peralatan elektronik lainnya yang menunjang produktivitas pertanian.

Bacaan Lainnya

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh lokal, termasuk Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikokol, Badruz Zaman, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, drh. Ibnu Ariefyanto, Lurah Kelurahan Nambo Jaya, Hadi Dharnamawan, Ketua KWT Anthurium, Yuliana Dharmawan, serta perwakilan Srikandi (pegawai perempuan) PLN. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini.

Drh. Ibnu Ariefyanto mengapresiasi program Electrifying Agriculture yang digagas oleh PLN dalam mendorong sektor agrikultur, khususnya di Kota Tangerang. “Kami berharap program ini dapat terus meluas, sehingga lebih banyak pelaku usaha pertanian yang merasakan manfaatnya dan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Semoga KWT Anthurium bisa menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya untuk terus berkembang dan produktif,” ujarnya.

Melalui program Electrifying Agriculture, KWT Anthurium merasakan dampak positif dari inovasi berbasis listrik ini. Dengan penerapan metode smart farming, omzet KWT meningkat hingga 40%, dari rata-rata Rp 850 ribu menjadi Rp 1,2 juta per bulan. Ketua KWT Anthurium, Yuliana Darmawan, mengungkapkan kepuasannya terhadap program ini dan pelayanan yang diberikan oleh PLN.

“Alhamdulillah, proses pemasangan listrik baru berjalan lancar dan cepat, dengan pelayanan yang sangat komunikatif dari pihak PLN. Kami merasa sangat puas karena bisa langsung merasakan efisiensi yang meningkat, tidak lagi bergantung pada mesin diesel. PLN juga memperkenalkan PLN Mobile, yang sangat membantu kami dalam urusan kelistrikan,” ungkap Yuliana.

Lebih lanjut, Yuliana menjelaskan bahwa hasil panen di Anthurium Farm meningkat sebesar 47% setelah beralih ke teknik DFT (Deep Flow Technique) yang didukung oleh listrik PLN, dari sebelumnya rata-rata 17 kilogram (kg) menjadi 25 kg per bulan.

“Sebelum menggunakan Sistem DFT, kami menggunakan teknik konvensional yang memakan waktu hingga enam minggu untuk masa panen. Namun, setelah menggunakan listrik untuk mensirkulasikan air dalam instalasi hidroponik, umur panen kebun kami dapat dipersingkat,” tambah Yuliana dengan gembira.

Sementara itu, General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin, mengajak para pelaku usaha di sektor agrikultur untuk memanfaatkan program Electrifying Agriculture dari PLN. “Program ini merupakan salah satu inovasi PLN yang memanfaatkan energi listrik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan. Kami siap memberikan pelayanan terbaik bagi para pelaku sektor pertanian yang ingin memanfaatkan program ini,” tutup Andy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *