Perekonomian Banten Tumbuh 4,93% di Triwulan III 2024, Infrastruktur dan Investasi Jadi Katalis Utama

Taklimat Media Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten, Kota Serang, Kamis 7 November 2024. RULIE SATRIA

SERANG, SEBARAYA.COM – Provinsi Banten menunjukkan peningkatan ekonomi yang signifikan pada triwulan III tahun 2024. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Banten tumbuh sebesar 4,93% secara tahunan (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 4,70% (yoy). Walaupun pertumbuhan ini masih di bawah rata-rata nasional yang berada di angka 4,95% (yoy), Banten terus menunjukkan tren positif di berbagai sektor ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten Ameriza M Moesa, saat menggelar kegiatan taklimat media, di rumah makan Avina, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis 7 November 2024.

Ameriza mengatakan, bahwa peningkatan ekonomi Banten pada triwulan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,61% (yoy) serta lonjakan investasi hingga 5,44% (yoy), jauh meningkat dari triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 2,86% (yoy).

“Peningkatan investasi ini terutama terjadi pada sektor properti, kawasan perumahan, serta proyek-proyek komersial. Sementara itu, pemerintah juga mencatatkan realisasi investasi signifikan dalam pembangunan infrastruktur, termasuk proyek jalan tol Serang-Panimbang dan Tol Serpong-Balaraja yang beroperasi sebagian sejak September 2024 dan diharapkan selesai penuh pada awal 2025,” ujarnya.

Ameriza menjelaskan, jika dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur turut memperkuat pertumbuhan ekonomi Banten. Sektor konstruksi mencatat pertumbuhan tertinggi di Jawa, yaitu sebesar 10,9% (yoy), naik dari 6,83% pada triwulan sebelumnya. “Proyek-proyek besar seperti penambahan lajur Tol Tangerang-Merak dan pengembangan kawasan industri di beberapa wilayah Banten juga memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ini,” jelasnya.

Selain itu, Ameriza menambahkan bahwa sektor transportasi dan pergudangan turut mencatatkan kenaikan, didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat yang terlihat dari bertambahnya jumlah penumpang di Bandara dan Pelabuhan Merak. Sektor perdagangan dan industri pengolahan juga tumbuh meskipun mengalami sedikit perlambatan dibanding triwulan sebelumnya.

Sementara dari sisi transaksi digital, Analis Yunior, Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten, Claudia Hapsari Priyono, menjelaskan jika penggunaan QRIS di Banten terus meningkat, dengan lebih dari 1,99 juta merchant QRIS yang sebagian besar adalah UMKM (95,93%).

“Jumlah pengguna QRIS hingga September 2024 tercatat sebanyak 2,88 juta, dengan total 387 juta transaksi bernilai Rp38,95 triliun. Transaksi melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan BI-RTGS juga menunjukkan pertumbuhan, mengindikasikan adopsi digital yang kuat di Banten,” katanya.

Sementara itu, pemerintah daerah Banten juga mencatat pencapaian dalam digitalisasi, dengan seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini telah memiliki kanal digital untuk pembayaran pajak dan retribusi. “Hal ini terlihat dari capaian Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Banten pada semester I tahun 2024 yang mencapai rata-rata 96%, menempatkan Banten pada kategori “Digital”. Pungkasnya.

Dengan adanya stabilitas ekonomi global dan prospek membaiknya harga komoditas, ekonomi Banten diprediksi akan terus tumbuh. Peningkatan investasi, baik fisik maupun non-fisik, diharapkan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi di Banten, yang diproyeksikan berada di kisaran 4,7% hingga 5,5% (yoy) hingga akhir tahun 2024. (RST) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait