SERANG, SEBARAYA.COM – Provinsi Banten menunjukkan kemajuan ekonomi yang signifikan pada triwulan II 2024. Perekonomian Banten tumbuh sebesar 4,70% (yoy), mengalami peningkatan 1,25% dibandingkan triwulan sebelumnya, dengan total produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai Rp217,10 triliun. Meskipun pertumbuhan tahunan ini masih berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 5,05% (yoy), angka ini menunjukkan tren positif bagi perekonomian provinsi ini.
Konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Banten, menyumbang 52,18% dari PDRB provinsi. Meskipun pertumbuhannya sedikit melambat menjadi 4,61% (yoy) dari 5,46% pada triwulan sebelumnya, kontribusi ini tetap signifikan. Sementara itu, sektor investasi mengalami kenaikan yang substansial, dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) melonjak 63,34% (yoy), didorong oleh proyek infrastruktur dan perumahan di Tangerang Raya. Penanaman Modal Asing (PMA) juga meningkat sebesar 16,65% (yoy), setelah sebelumnya mengalami penurunan.
Dari sisi sektor ekonomi, sektor Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi, serta Transportasi dan Pergudangan, yang bersama-sama menyumbang 73,52% dari PDRB Banten, tetap menjadi pilar utama pertumbuhan. Meskipun sektor Industri Pengolahan menunjukkan perlambatan, sektor lainnya seperti Perdagangan dan Konstruksi mencatat kemajuan yang positif.
Dalam hal inflasi, Banten mencatat deflasi sebesar -0,24% (mtm) pada Juli 2024, dengan komoditas seperti tomat, bawang merah, dan cabai merah berkontribusi pada penurunan harga. Inflasi tahunan Banten mencapai 2,30% (yoy), menunjukkan stabilitas harga yang relatif baik.
Di bidang perbankan, kinerja tetap solid dengan pertumbuhan aset perbankan sebesar 14,80% (yoy) dan Dana Pihak Ketiga meningkat 11,11% (yoy). Penyaluran kredit UMKM juga tumbuh 8,65% (yoy). Risiko kredit tetap terkendali dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,80%.
Banten mengalami net outflow sebesar Rp2,61 triliun hingga akhir triwulan II 2024, tetapi terdapat peningkatan signifikan dalam transaksi non-tunai. Penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran digital menunjukkan perkembangan yang positif, dengan volume transaksi mencapai Rp4,42 triliun.
Melihat proyeksi ke depan, pertumbuhan ekonomi Banten diperkirakan akan berada dalam kisaran 4,7-5,5% pada tahun 2024, dengan inflasi yang diperkirakan akan kembali stabil sesuai target nasional.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Banten akan terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas finansial. Pada akhir Agustus hingga awal September 2024, Bank Indonesia akan menyelenggarakan Sharia Festival Jawara (SHAFARA) 2024 di Bintaro Xchange Mall, Tangerang, untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif dan digital, serta menggelar Festival Rupiah Banten (FERBA) untuk meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap Rupiah. (RST)