Economic Outlook 2025, Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Banten di Tengah Tantangan Global

SERANG, SEBARAYA.COM – Agenda tahunan Economic Outlook 2025 kembali diinisiasi oleh Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (Ekbispar) Provinsi Banten, memberikan pandangan mendalam mengenai potensi ekonomi di Provinsi Banten pada tahun 2025.

Acara yang berlangsung di Hotel Aston Serang and Convention Center ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka yang membahas tren ekonomi dan tantangan yang akan dihadapi provinsi tersebut dalam beberapa tahun ke depan.

Bacaan Lainnya

Ketua Pokja Ekbispar Provinsi Banten, Susi Kurniawati, menjelaskan bahwa acara ini merupakan salah satu agenda penting dalam mengukur kinerja ekonomi selama setahun terakhir sekaligus memproyeksikan sektor-sektor yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan di tahun mendatang.

“Sejak tahun 2020, Economic Outlook ini telah menjadi forum strategis untuk mengevaluasi dan merencanakan langkah ekonomi di Provinsi Banten. Kami menghadirkan narasumber yang kompeten untuk memberikan wawasan tentang sektor-sektor yang berpotensi menjadi pendorong utama perekonomian di 2025,” jelas Susi dalam sambutannya.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten Ameriza Ma’aruf Moesa, Kepala Kantor OJK Jabodebek dan Banten Roberto Akyuwen, serta Kepala Bidang Perencanaan, Data, dan Sistem Informasi Pembangunan Bappeda Provinsi Banten Zaenal Mutaqim sebagai pembicara utama.

Dalam pemaparannya, Zaenal Mutaqim mengungkapkan bahwa perekonomian Banten telah menunjukkan tren pertumbuhan yang positif selama dua dekade terakhir. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten tercatat melonjak signifikan, dari Rp107 triliun pada tahun 2007 menjadi Rp814 triliun pada 2023.

“Peningkatan PDRB hampir lima kali lipat ini mencerminkan pergerakan ekonomi yang kuat di Banten. Bahkan, tingkat pengangguran terbuka yang pada tahun 2007 masih sebesar 15,70 persen, berhasil turun drastis menjadi 7,22 persen pada 2023,” ungkap Zaenal.

Ia juga menyoroti bahwa sektor industri masih menjadi pilar utama ekonomi Banten, dengan kontribusi sebesar 30 persen terhadap PDRB. “Pasar tenaga kerja yang berpusat pada kapital industri menyumbang sekitar Rp200-300 triliun dari total PDRB sebesar Rp860 triliun, sementara kontribusi pemerintah provinsi tercatat masih di bawah 10 persen,” paparnya.

Namun, di tengah pertumbuhan tersebut, tantangan global seperti krisis industri tekstil, alas kaki, dan baja menjadi sorotan. Zaenal menyebutkan bahwa dumping baja murah dari Cina serta hambatan ekspansi di sektor petrokimia merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam beberapa tahun ke depan.

Selain itu, acara Economic Outlook 2025 juga menampilkan perkembangan transportasi elektrik yang dipaparkan oleh PT Mitra Sendang Kemakmuran (Honda Banten), serta pentingnya menabung untuk masa depan melalui program BJB Siap yang disampaikan oleh Bank BJB.

Dengan proyeksi yang penuh optimisme, acara ini diharapkan dapat memberikan panduan strategis bagi pelaku ekonomi di Banten dalam menghadapi tantangan global sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun mendatang. (RST)

Silakan baca konten menarik lainnya dari Sebaraya.com di →

Pos terkait